Jumat, 10 Oktober 2014

                                                       Kasih sang Ibu

Hari ini hatiku kembali terketuk
Ketika aku melihat ibu yang menggendong anaknya
Di halaman kampusku
Tanpa mengenakan alas kaki di bawah terik matahari

Hari ini kembali mata hatiku terbuka
Ketika ku melihat seorang ibu yang penuh kasih dan sayang
Membelai rambut anaknya
Yang masih kecil dan tak tahu apa-apa tentang kehidupan

Kulihat anaknya menangis
Karena haus dan lapar hal itu terlihat dari raut wajah anaknya yang kusam
Sang anak menangis meminta makanan kepada penjual batagor
Lalu sang ibu bilang..." Uang ibu tidak cukup nak untuk membeli makanan"

Betapa hati ini  terpukul mendengar pembicaraan ibu kepada anaknya
Sementara aku masih bisa menikmati makanan yang lezat
Tapi mereka, makanan yang hanya lima ribu mereka tidak punya uang untuk membelinya
Sungguh tak layak sekali jika mereka kelaparan sementara aku... Berfoya-foya

 Kuambil uang di sakuku yang tidak seberapa
Lalu kuberikan kepada penjual makanan itu
Supaya memberikannya kepada ibu dan anak itu

Sungguh betapa riangnya raut wajah anak itu
Bisa menikmati makanan yang dia inginkan
Tapi sang ibu.. Dia hanya menelan air ludah dan memberikan senyuman kepada anaknya
Ibu membiarkan anaknya kenyang sementara ia harus menahan lapar

Melihat hal itu aku teringat masa kecilku
Yang tidak jauh berbeda dari anak itu
Sekarang aku paham mengapa ibuku menyayangiku setulus hatinya
Supaya aku bisa merubah hidupku di akan datang

Lakukan yang terbaik untuk hidupmu
Supaya Ibumu bangga pernah melahirkanmu
Buat Ibumu tersenyum dan menangis bahagia
Ketika ia melihat dirimu menjadi orang yang sukses

Terima kasih Ibu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar